Melawi,Kalbar,-Ketua Jurnalis Melawi Indipenden(JMI) Jasli Harpansah S.Pd menyampaikan pernyataannya terkait dugaan penggunaan barcode milik Alto yang mana saat dirinya Alto (red) hendak mengisi BBM di SPBU Sidomulyo tanfa di sadari kalau barcode miliknya sudah di gunakan di SPBU no 647860 milik H.SKM yang beralamat di KM 4 Nanga Pinoh jalan Raya Pinoh kota baru.
Melanjutkan pemberitaan pada hari selasa 15 april yang berjudul, Alto Kesal Penggunaan Barcode Pertamina di SPBU Ada Dugaan Disalahgunakan Pihak Lain Jasli mengatakan seharusnya pihak managemen SPBU cepat tanggap atas kejadian tersebut segera panggil yang bersangkutan ajak buka sama sama rekaman cctv siapa dan mobil plat berapa yang telah melakukan tindakan tersebut ucapnya.
Begitu juga pihak pengawasan pendistribusian seharusnya jika sudah mengetahui inpormasi tersebut harusnya segera mengkroscek kebenaran informasi tersebut jangan sampai informasi tersebut adalah informasi hoax ucap Jasli.
Jasli mengatakan jika ada konsumen yang merasa keberatan jika terjadi barcodenya telah digunakan pihak lain maka kunsumen jangan sungkan sungkan untuk minta kepada pihak managemen pebgelola SPBU agar bersedia membuka rekaman cctv terangnya.
Jasli berharap kasus ini bukan hanya habis disini saja, bila perlu Pertamina Kalbar Region VI
untuk segera menyelidiki kasus tersebut, agar ada sangsi tegas atas keteledoran pihak pegawai SPBU,dan diminta kepada pihak APH bisa juga menyelidiki kelalaian yang mengakibatkan kerugian pada orang lain.
Pantas saja dalam siaran resminya dalam beberapa laman pemberitaan wakil gubernur kalbar Krisantus kurniawan, menganggap jika penggunaan barcode dalam pembelian BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum tak berfaedah, sangat menyulitkan masyarakat dan tidak bermanfaat, dengan kasus ini lah salah satunya bukan sekedar di rugikan materil saja salah seorang warga tersebut, dia rugi waktu juga tetapi maanfaat barcode tidak berjalan efektif dan masih bisa di slewengkan tutup Jasli.(Tim)
Editor :Jumain
0 Komentar