MELDANEWSONLINE.ID
Timnas U-23 Indonesia kini fokus menyiapkan diri menghadapi Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024, tapi suasana gaduh masih menyelimuti tetangganya, Malaysia.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong tahu betul Uzbekistan tim yang sangat kuat.
Tim Asia Timur itu selalu tampil di Piala Asia U-23 sejak pertama kali bergulir tahun 2013 dan merebut mahkota juara pada edisi 2018 di China.
Namun, Shin Tae-yong menegaskan, pasukannya kini sudah tak takut tim mana pun sejak menyingkirkan Korea Selatan.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut bahkan sudah membayangkan final.
"Saya tak bisa mengatakan bahwa kami tak bisa memenangkan kejuaraan ini. Jelas, kami bisa mencapai final," tegasnya.
Kini, di tengah fokus Timnas U-23 Indonesia menyiapkan diri menghadapi Uzbekistan, keributan pecah di Malaysia.
Timnas U-23 Malaysia tersingkir tanpa kemenangan antara lain akibat dikalahkan Uzbekistan 2-0 di fase grup.
Respons kegagalan total dari kapten Harimau Muda Mukhairi Ajmal Mahadi di Piala Asia U-23 itu menimbulkan "perang saudara" dengan seniornya, Safee Sali.
Pertengkaran itu bermula dari komentar Mukhairi seusai Malaysia ditekuk Kuwait 2-1 dalam laga terakhir grup.
Dalam wawancara dengan Astro Arena, dengan wajah sedih Mukhairi mengatakan, "Mungkin ini bukan tempat terbaik bagi saya, mungkin di tempat lain. Saya tahu orang-orang tidak melakukannya seperti saya, tidak apa-apa."
"Orang-orang mengharapkan saya tampil bagus, mereka mengira saya satu-satunya yang bermain di lapangan. Karena saya sudah lama berada di sini, saya harus mengambil tanggung jawab sebagai kapten," ucapnya.
Safee, mantan kapten Timnas Malaysia, terkejut mendengar ucapan juniornya tersebut.
Dia mengingatkan, tanggung jawab seorang kapten adalah menyemangati rekan-rekannya dan memimpin mereka melewati keadaan yang menantang.
Safee menekankan bahwa seorang kapten harus membangkitkan kepercayaan diri dan semangat juang dalam timnya, terutama ketika keadaan menjadi sulit.
.
.
.
#AF
Sumber : Akun fb. Timnas Indonesia.
0 Komentar