Mengintip Produksi Padi di Kabupaten Melawi

 

Fhoto Saat Panen Bersama Kelompok Tani Bulai Bersama Desa Domet Permai Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi  2020

MELDANEWSONLINE.ID

Tanaman padi merupakan tanaman

semusim penghasil beras sebagai bahan makanan utama bagi penduduk Indonesia. Oleh karena itu pemerintah selalu berusaha untuk dapat mencapai swasembada beras. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi beras antara lain melalui perbaikan paket teknologi budidaya dan pasca panen, peningkatan mutu intensifikasi, meningkatkan luas areal pertanaman, rehabilitasi lahan dan

pencetakan lahan sawah pertanian baru.

Usaha-usaha tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan yang cukup besar terhadap peningkatan produksi beras.

Nah begitu juga di Kabupaten Melawi

sejak pemekaran Mulai dari Bupati yang pertama sampai bupati keempat saat ini selalu menggaungkan ketahanan pangan regional dan memperkuat sektor pertanian peternakan perkebunan dan perikanan terutama peningkatan di bidang produksi padi.

Terbukti setiap tahun pemerintah daerah melalui dinas Ketahanan pangan dan pertanian selalu mengalokasikan anggaran pembinaan baik, dari pemerintah kabupaten, provinsi, maupun dari kementerian terkait.

Perlu kita ketahui hasil publikasi dari situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis produksi padi di Kabupaten Melawi tahun 2022.


  • Total produksi padi di Kabupaten Melawi selama tahun 2022 sekitar 8.912,25 Ton GKG. Produksi padi Ini berturut-turut menurun sejak dua tahun terakhir. Dimana pada tahun 2020 Produksi padi sebesar 9.825,I1 Ton GKG, tahun 2021 sebesar 9.486,57 Ton GKG, dan kemudian turun sekitar 6,05 persen di tahun 2022.

 

  • Jika dilihat lebih rinci, penurunan produksi padi tertinggi terjadi pada bulan Maret 2022, yaitu lebih dari 1000 ton dibandingkan Maret 2021. Sementara itu, peningkatan produksi padi yang cukup tinggi terjadi pada bulan Februari 2022, yaitu sebesar 91317 ton dibanding Fevruaru 2021, yang kemudian diikuti pada bulan April 2022 sebesar 787,48 ton dibanding bulan yang sama pada tahun 2021.

 

  • Jika dicermati perbandingan kenaikan dan penurunan produksi padi pada tahun 2022 dibanding dengan 2021, terdapat adanya perubahan pola waktu panen. Dimana pada tahun 2021 puncak panen berada pada bulan Februari dan Maret, sementara di tahun 2022 memiliki rentang waktu ponen yang lebih panjang, yaitu dari Februari sampai April.
  • Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pagan penduduk, produksi padi pada tahun 2022 setara dengan 5.272,72 ton beras, sejalan dengan pola produksi padi, angka ini turun sebesar 6.054 atau 339,76 ton dibandingkan dengan produksi beras pada 2021. Produksi padi pada 2021 adalah sebesar $ 81218 ton. Produksi beras tertinggi pada tohun 2022 terjadi pada bulan Februari sebesar 1.965,34 ton dan berianjut ke bulan Maret sebesar 619,15 ton.


  • Perbedaan produksi beras 2022 yang signifikan terjadi pada bulan Maret dengan penurunan lebih dari S0OX dibanding dengan tahun 2021. Hal ini juga sejalan dengan pola produksi padi dimana terjadi pergeseran pola panen. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan produksi beras yang meningkat signifikan di bulan Februari dan April 2022 dibanding dengan bulan yang sama pada tahun 2021.

 

  • Jumlah penduduk yang terus meningkat secara langsung akan mengingkatkan total kebutuhan konsumsi pangan, terutama beras yang masih menjadi komoditas makanan pokok di Indonesia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tohun 2022, konsumsi beras per kapita per tahun adalah sebesar 114,6 kg. Dengan menggunakan angka ini, perkiraan kebutuhan beras perkapita untuk penduduk Kabupaten Melawi yang berjumlah 235.025 penduduk pada tahun 2022 adalah sekitar 26.933,87 ton beras. Sementara untuk produksi beras pada tahun 2022 masih sebesar 5.272,42 ton.

 

  • Ini menunjukkan masih jauhnya gap dari produksi beras yang dihasilkan oleh Kabupaten Melawi untuk memenuhi kebutuhan dalam kabupaten sendiri. Pemenuhan kebutuhan untuk konsumsi beras di Kabupaten Melawi masih bergantung pada Impor beras. Jika di telaah dari sisi produksinya, penyediaan beras di Kabupaten Melawi ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti pemanfaatan lahan, perubahan iklim, pemanfaatan teknologi, dan sumber daya manusia di sektor pertanian itu sendiri.

Semoga dengan segala tantangan ini bisa terpecahkan di masa masa mendatang.

Salam Pertanian

Petani berdaulat

Petani merdeka

Petani berjaya

Dari Kabupaten Melawi Untuk Negeri.

Redaksi meldanewsonline.id

Sumber BPS Kabupaten Melawi 

Posting Komentar

0 Komentar