Fhoto : Tangkapan Layar saat debat pertama Capres 12/12/2023.
MELDANEWSONLINE.ID
Menanggapi hasil debat Calon Presiden (capres) 12 / 2023 tentang tanggapan Calon Presiden (Capres) nomor tiga Ganjar Pranowo atas tanggapannya terkait jawaban Capres nomor urut dua Prabowo Subianto tentang data petani yang tak pernah beres apa yang dikatakan Ganjar Pranowo itu memang benar.
Menurut Jumain sebagai warga masyarakat Kabupaten Melawi, apa yang disampaikan pak Ganjar berkaitan dengan data petani tak pernah beres itu memang benar adanya.
Contoh kecil saja data petani yang ada di daerah menurut data yang ada di dinas itu tidak semuanya ada tertera di data yang ada di desa. Tidak jarang para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) datang Ä·edesa menanyakan data petani yang terdaftar sebagai penerima bantuan hibah baik itu bantuan Provinsi maupun bantuan pusat berdasarkan data kelompoknya ada, namum data di desa tidak ada bahkan kepala desa sendiri tidak tahu dimana lokasi kelompok tersebut.
Padahal menurut aturan untuk membuat kelompok tani seharusnya diketahui oleh seorang kepala desa dan berdasarkan SK kepala desa setelah itu barulah kelompok tersebut terdata di sistim namun kenyataannya yang terjadi dilapangan ada kepala desa yang tidak mengetahui keberadaan kelompok tani di desanya.
Apa yang disampaikan Capres nomor urut tiga itu saya selaku warga masyarakat sangat setuju ucap Jumain.
Berikut tanggapan Capres nomor dua yang di kutip dari repelita.net;
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyinggung soal data petani yang tidak pernah beres. Hal ini merespon pertanyaan dari capres Prabowo Subianto saat debat Pilpres mengenai kelangkaan pupuk.
“Tapi untuk Prabowo saya harus mengingatkan Pak, pupuk langka terjadi di Papua Pak. Pupuk langka terjadi Sumatera Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB Kalimantan Timur termasuk bensin,” kata Ganjar pada Debat Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Ganjar juga menyinggung Prabowo Subianto yang pernah menjadi Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). “Mungkin Bapak sedikit agak lupa untuk saya bisa mengingatkan karena Bapak pernah menjadi Ketua HKTI.”.
Namun, Ganjar menyinggung mengenai data petani yang tidak pernah beres. Sehingga, distribusi pupuk tidak tepat sasaran.“Pak data petani kita tidak pernah beres. Maka kalau kemudian satu data petani itu bisa kita kelola, maka distribusi pupuknya harus bisa sampai dan tepat sasaran,” kata Ganjar.
“Pada saat yang sama kuota Puput tidak boleh dibatasi, maka ini yang saya telepon langsung kepada pak Wapres saat itu. Pak Wapres please, kasih tambahan, kalau tidak tidak cukup dan ini terjadi di seluruh Indonesia. Maka inilah mesti kita kerjakan nanti,” pungkasnya.
Publisher: Meldanewsonline.id
0 Komentar