Meldanewsonline.id-SINTANG (Kalbar), Terkait beredarnya berita viralnya pemberitaan sebuah sumur gali yang sudah cukup tua usianya, maka pada hari ini Jumat 24 November 2023 sekitar pukul 09:00 WIB bertempat di rumah warga pemilik sumur gali yaitu Ngateno, warga Desa Dak Jaya Kecamatan Binjai Bulu, Kabupaten Sintang telah dilakukan penimbunan atau penutupan sumur yang diduga mengandung minyak bewarna hijau yang menyerupai pertalite yang beberapa hari terakhir menjadi sorotan di media sosial dan membuat heboh masyarakat sekitar.
Pihak pemilik sumur Ngateno berinisiatif melakukan penimbunan maupun penutupan sumur miliknya dengan disaksikan oleh Forkopincam Kecamatan Binjai Hulu guna mengantisipasi meluasnya kabar berita yang beredar yang belum tentu kebenarannya.
Dengan hasil yang diperoleh tersebut, awak media kemudian meminta tanggapan dan konfirmasi dari pihak Polsek Binjai Hulu yang dalam kesempatan ini disampaikan oleh Kapolsek Binjai Hulu IPTU Uray Zul Adhar menjelaskan bahwa telah berkoordinasi dengan pihak Camat, Pertamina beserta instansi terkait lainnya menjelaskan bahwa dugaan atas fenomena alam tersebut adalah tidak benar bahwa sumur gali tersebut hanya mengeluarkan mata air saja.
"Menurut informasi bahwa ini adalah mata air yang mengeluarkan minyak itu tadi. Kalau mengeluarkan minyak yang sudah jadi rasanya tidak mungkin. Jadi tindak lanjut kita selain berkoordinasi kepada instansi terkait kita melakukan tindakan langsung datang ke TKP. Menurut asumsi saya ini mungkin ada orang yang tidak senang dengan pemilik sumur atau ada masalah-masalah lain terkait masalah keluarga dan ini masih kita lakukan penyelidikan," ungkap IPTU Uray Zul Adhar saat diwawancarai awak media ini pada hari Jumat (24/11/2023) pukul 10:15 WIB.
IPTU Uray menambahkan, bahwa pihak Depot Pertamina pada hari Kamis (24/11/2023), sudah mendatangi langsung juga ke TKP, untuk pihak Dinas Lingkungan Hidup belum ada datang survey langsung ke lapangan.
"Yang jelas setelah itu kita pasang garis polisi, untuk mengantisipasi atau menghindari masyarakat yang datang ke tempat itu sambil merokok dan lain sebagainya agar tidak terjadi kekhawatiran hal-hal yang terjadi yang tidak kita inginkan," tambah IPTU Uray.
IPTU Uray juga menambahkan, bahwa bau sekitar sumur gali tersebut sudah sangat menyengat seperti bau khas minyak pertalite.
"Walaupun sumur tersebut sudah ditutup, kami tetap lakukan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya permasalahan yang terjadi seperti yang sudah saya sampaikan tadi yaitu adanya iri dan dengki terhadap pemilik sumur tersebut akan tetap kita tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," jelas Kapolsek Binjai Hulu.
Ditempat terpisah, awak media juga mendatangi kantor Camat Binjai Hulu menemui pihak Kecamatan dan langsung disambut baik oleh Camat Binjai Hulu Jonny, S.Sos, M.Si juga berharap agar berita ini jangan langsung masyarakat dengan adanya postingan di media sosial dan lain sebagainya langsung cepat percaya.
"Jadi ini saya sampaikan bahwa pemilik sumur itu merasa resah dengan adanya kehebohan akan fenomena alam yang terjadi di halaman rumah dia. Sehingga menimbulkan minyak yang ada dalam sumur tersebut. Maka pada hari ini sumur tersebut ditutup, karena memang aktifitas dia merasa terganggu dikarenakan banyak yang berkunjung ketempat dia sampai bertanya segala macam. Jadi hari ini sumurnya sudah ditutup, Camat, Kapolsek dan Kepala Desa juga hadir disitu dalam acara menutup sumur tersebut atas keinginan dari pemilik sumur," ungkap Camat Binjai Hulu Jonny, S.Sos, M.Si saat diwawancarai awak media ini juga.
Camat Binjai Hulu berharap dan menghimbau secara khusus kepada masyarakat Binjai Hulu jika terjadi semacam fenomena alam atau kejadian-kejadian seperti yang terjadi dengan sumur gali ini agar diteliti terlebih dahulu supaya tidak langsung di viralkan. (Tim)
0 Komentar