Meldanewsonline.id - Pengurus Cabang Komando (Investigasi Nasional Profesional Jaringan Mitra Negara) Kabupaten Melawi KIN-Projamin melalui bidang Investigasi Sopyan Maulana mengatakan kepada awak media bahwa kami dari ormas tersebut diatas selalu memantau dan mengikuti segala kebijakan Pemerintah terutama di bidang pembangunan baik fisik maupun non fisik yang berhubungan langsung dengan masyarakat terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
Untuk mewujudkan program tersebut pemerintah telah menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
Jumlah penduduk Indonesia pada Tahun 2045 diperkirakan mencapai 318,96 juta jiwa. Jumlah yang sangat besar ini tentu harus didukung oleh kecukupan pangan pokok, yaitu pangan yang diperuntukkan sebagai makanan utama sehari-hari sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal.
Oleh karena itu, harus diupayakan ketersediaan pangan pokok pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu, dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal.
Staf Khusus Bidang Hukum dan Kerjasama Internasional Kemenko PMK Rohman Budijanto mengatakan bahwa salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu menciptakan masyarakat tanpa kelaparan dan perbaikan nutrisi.
"Pada tahun puncak bonus demografi tersebut, Indonesia juga harus menyampaikan laporan keberhasilan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait pangan yaitu masyarakat tanpa kelaparan (zero hunger), meningkatkan ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi," ucapnya saat memberikan sambutan pada Konferensi Nasional Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia di Hotel Mercure Jakarta pada Jumat (5/8).
Senada dengan penyampaian diatas pemerintah Daerah juga mempunyai visi yang sama seperti yang disampaikan Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa saat melaksanakan panen padi bersama musim tanam rendengan 2020 pada Kelompok Tani Bulai Bersama di Desa Domet Permai, Kecamatan Ella Hilir, rabu (10/3/2021).
Dadi Sunarya mengatakan pertanian merupakan salah satu program prioritas dari pemerintah pusat, yang juga termasuk dalam program prioritas pemerintah daerah Kabupaten Melawi saat ini selain pembangunan infrastruktur.
Dikatakannya, kegiatan panen bersama tersebut untuk mendukung ketersediaan pangan dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta menjadi target swasembada beras di Kabupaten Melawi.
Sopiyan Mulyana mengatakan pemerintah sudah berbuat banyak untuk mendukung program tersebut namun sangat kita sayangkan setiap program hanya berakhir dengan ucapan dan sekedar data setelah semuanya masuk dalam data namun impelementasinya tidak berkelanjutan seperti contoh yang kita kutip dari pemberitaan tahun 2017 yang dimuat oleh suara pemred, – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, Kabupaten Melawi pada 2017, mendapat jatah program cetak sawah seluas 300 hektar pada empat kecamatan, yaitu Nanga Pinoh, Sayan, Belimbing dan Pinoh Utara.
"Cetak sawah di Melawi dengan dibantu TNI, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil panen padi. Cetak sawah ini juga bisa mengoptimalkan lahan yang belum dimanfaatkan masyarakat," kata Oslan Junaidi, Plt Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Melawi.
Menurut Oslan, ada sejumlah syarat yang diajukan oleh TNI untuk lokasi percetakan sawah. Mulai dari adanya akses untuk masuknya alat berat, kemudian satu hamparan minimal seluas 25 hektar dan juga ketersediaan sumber pengairan.
“Intinya cetak sawah ini dilakukan pada areal yang memang belum pernah ada sawah. Ada beberapa yang sudah kita survei, seperti di dusun Sebaju, Nanga Pinoh serta wilayah Guhung Todong di desa Mekar Pelita,” katanya.
Semoga apa yang telah kami sampaikan bisa di jadikan sebagai bahan pertimbangan dan fokus untuk melakukan pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Melawi tutupnya.(Jumain)
0 Komentar