Meldanewsonline.id Embung Babolit, berlokasi di Dusun Parembang, Desa Landau Tubun, Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi. Embung ini di bangun 2 tahap yakni di tahun 2015 dan 2016 (lanjutan). Dengan luas genangan air sebesar 1,7 hektar dan volume tampungan 129.000 m3, embung ini difungsikan sebagai penampungan air untuk didistribusikan sebagai pasokan air baku (18 liter/detik) untuk pemukiman warga sekitarnya dan juga dimanfaatkan sebagai cadangan air saat terjadi kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Melawi.
Selain itu masyarakat dapat memanfaatkan sebagai pengairan sawah dan kolam ikan ketika dimusim kemarau.
Dengan pemandangan menarik tak jarang para pengunjung yang datang untuk melepaskan rasa lelah manfaatkan lokasi tersebut sebagai tempat berlibur ketika dalam suasana hari raya.
Kepala Desa Landau Tubun Ujang Juanda berharap, adanya bangunan Embung Babolit di wilayahnya sangat bermanfaat bagi kehidupan warga masyarakat setempat. Embung yang di bangun menggunakan dana APBN tersebut sangat penting, disamping berfungsi untuk penampungan air Embung tersebut, juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber air baku bagi masyarakat sehari hari.
Melalui media ini, Ujang berharap sesuai dengan visi misinya salah satunya meningkatkan ketahanan pangan melalui program pertanian dan perikanan,serta wisata. Ujang Juanda minta agar Embung Babolit di perhatikan baik pemeliharaan maupun peningkatan, seperti pengerasan jalan masuk dan pemasangan pipa kurang lebih 2000 meter/2 KM dari ujung pasangan lama sampai ke perbatasan Desa Manggala serta bak umum.
Pipa tersebut sangat berpotensi untuk kebutuhan Air Baku pengairan pertanian dan pontensi untuk pengairan tambak ikan. Sebab jika musim kemarau area pertanian dan tambak selalu mengalami kekeringan.
Ujang Juanda menjelaskan kepada awak media sebetulnya kita berkeinginan untuk memanfaatkan fasilitas tersebut melalui program program yang sudah kita susun, namun kita belum bisa, sebab aset tersebut belum di serah terimakan ke desa bahkan keadaannya bangunan tersebut saat ini mengalami kebocoran dari saluran pelimpah sehingga tampungan air berkurang tidak mampu lagi melintasi mercu.
Besar harapan kami selaku warga dan atas nama pemerintah desa agar pemerintah melalui Satker Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1 Jelai Kendawangan Kalbar untuk mengganggarkan perbaikan pemeliharaan dan peningkatan bangunan tersebut sebab sampai sekarang aset tersebut masih di kelola Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1 (Satu) sebelum aset tersebut resmi di Serahkan kedesa ucap Ujang Juanda.
Penulis dan Editor : Jumain
Publis : Meldanewsonline.id
0 Komentar