Keterangan Fhoto:Tangkapan Layar
Meldanewsonline.id - Beredar vidio di WA Grup kegelisahan seorang warga negara Ketika negaranya takmampu lagi melindungi negara dari ancaman gerombolan pemberontak siapa yang mampu menahan emosi rasa pilu perih yang sangat menyayat hati melihat saudaranya sesama anak bangsa yang dibunuh oleh tikus tikus gerombolan secara sadis keji dan biadab.
Saudaraku sesama anak bangsa hampir setiap saat dalam kurun waktu yang sangat singkat kita selalu di hebohkan dengan pemberitaan media sosial tentang pembunuhan secara keji sadis dan biadab oleh para gerombolan tikus tikus gerombilan OPM mereka melakukannya secara sengaja dan terang terangan untuk kemudian di publikasikan kepada masyarakat indonesia dan dunia internadional bahkan para gerombolan yang bengis itu mengultimatum warga pendatang untuk segera angkat kaki dari bumi papua jika tidak bahkan mereka jadi target pembantaian selanjutnya mereka menyatakan dirinya sebagai TPMPB OPM yang telah mendeklerasikan dan mendirikan Negara dalam Negara dengan mengibarkan bendera bintang kejora sementara pemerintah kita masih menyebutkan mereka kelompok KKB yang jelas jelas kelompok kriminal menjadi tanggung jawab kepolisian.
Sampai kapan Negara membiarkan aksi pembantaian aparat TNI POLRI dan masyarakat secara terus menerus dengan sangat bengis keji dan sadis dan biadab.
Masih adakah TNI di republik ini yang salah satu tugas pokoknya menjaga kedaulatan negara? Masih adakah polri di repyblik ini yang salah satu tugas pokoknya menjaga kantibmas demi menjamin rasa aman kepada masyarakat ataukah papua sengaja dibiarkan untuk dijadikan ladang pembantaian oleh tikus tikus gerombolan itu terhadap aparat TNI Polri dan masyarakat pendatang demi kepentingan tertentu.
Wahau Panglima TNI Kapolri dan ketua DPRRI masihkah kalian punya nurani ketika menyaksikan anak anak bangsa dibantai, ataukah kalian gentar dengan ancaman dan gertakan mereka sungguh ironis di daerah aman pengamanan pesta pernikahan putra mahkota begitu super ketat dan wah dengan melubatkan 11 ribu 800 personil yang di lengkapi dengan perlengkapan tempur sementara saudara kita di papua sana dalam melaksanakan aktifitas hariannya hanya dua pilihan hidup dan mati.
Lalu persoalan ini menjadi tanggung jawab siapa?!
Dalam hal ini pimpinan DPRRI harus segera menyikapi hal ini dengan membentuk pansus untuk menentukan langkah politik dan strategis tentang status penanganan para pemberontak dari KKB yang menjadi tugas polisi terhadap gpk dan opm kemudian menjadi tupoksi TNI jika dptri panglima TNI dan Kapolri tidak menyikapi persoalan ini tentu akan menjadi sebuah peresiden buruk terhadap sistim pertahanan keamanan republik ini dan tentu akan muncul keraguan publik bahwa TNI Polri antara ada dan tiada.
Kepada Panglima TNI jangan biarkan korban terus berjatuhan dengan hanya mengucapkan turut berbela sungkawa dan naikkan pangkat setingkat lebih tinggi bagi prajurit TNI yang menjadi korban Rakyat indonesia butuh kenyamanan dan keamanan di negeri tercinta ini harga diri dan martabat bangsa ada pada intitusi TNI yang di banggakan oleh rakyat jangan mau di lecehkan oleh tikus tikus gerombolan pemberontak seolah olah TNI kecil dan tak punya keberanian dalam bersikap.
Kami para mantan TNI yang tergabung dalam serdadu eks trimatra nusantara siap menunggu arahan untuk turut dalam ambilan tugas yang mulia untuk turut menegakkan kedaulatan negara untuk menumpas tikus tikus gerombolan pembetontak itu ucap Ruslan Buton.
Publis/Editor : Jumain
0 Komentar