Malang,Meldanewsonline.id
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mendatangi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Senin (10/10/2022) siang.
Dalam kunjungannya tersebut, ia langsung disambut oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmiragani. Setelah itu, Kak Seto memasuki ruang ICU dan HCU untuk menjenguk empat pasien anak korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Ketua LPAI, Seto Mulyadi mengatakan, bahwa kunjungannya itu untuk melihat kondisi terkini dari anak-anak yang menjadi korban peristiwa Kanjuruhan.
"Jadi, kami bersama dengan LPAI Provinsi Jatim dan LPAI Kota Malang, datang kesini untuk melihat kondisi anak-anak yang menjadi korban peristiwa Kanjuruhan. Dan dalam kesempatan ini, kami juga memberikan apresiasi yang sangat tinggi, baik terhadap Pemprov Jatim maupun Pemkot Malang atas penanganan yang sangat cepat baik dalam pengobatan maupun perawatannya," ujarnya kepada wartawan Senin (10/10/2022).
Kak Seto menjelaskan, dari empat pasien anak yang masih menjalani perawatan di RSSA, kondisi psikis dan traumanya telah berangsur pulih.
"Kami tadi memonitoring, beberapa ada yang masih diinfus dan belum banyak bergerak. Tetapi senyumnya
sudah mulai mengembang dan ini bentuk penanganan yang sangat profesional dari para petugas kesehatan di sini," tambahnya.
Dirinya menerangkan, bahwa hal yang sangat penting dan perlu menjadi perhatian utama adalah kondisi psikologis anak-anak korban Tragedi Kanjuruhan. Karena menurutnya, dampak dari tragedi itu sangat membekas dan menimbulkan trauma yang mendalam bagi anak.
"Salah satunya, tadi ada anak yang cita-citanya mau jadi pemain bola, namun ternyata tiba-tiba si anak tidak lagi berminat dengan cita-citanya itu. Jadi mungkin ini ada suatu pengalaman-pengalaman negatif, bukan pada sepakbolanya tetapi pada peristiwanya saat ini.
"Kita sebagai orang dewasa bisa membayangkan, bagaimana dahsyatnya dan situasi kepanikan saat malam hari dan lain sebagainya. Sehingga, kondisi psikologis anak perlu dipulihkan agar mereka bisa sehat dan aktif kembali," harapnya.
Kak Seto juga menambahkan, bahwa dukungan keluarga dalam penyembuhan psikologis anak korban Tragedi Kanjuruhan sangatlah diperlukan.
"Dukungan dari keluarga untuk memberikan perhatian. Selain itu, jangan sampai ada tekanan maupun kata atau kalimat yang menyudutkan sang anak. Tetapi, semuanya harus dibesarkan hatinya," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kak Seto juga menambahkan, bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi psikologis anak korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSSA tersebut.
"Tentu, kami akan terus memantau. Karena hal ini (psikis dan trauma) seperti luka yang kalau tidak diobati akan berdampak jangka panjang. Sehingga, kalau tidak diberikan pendampingan psikologis, bisa sampai terbawa hingga usia dewasa," pungkasnya Kak seto juga menyikapi tentang korban tewas di stadion Kanjuruhan Malang agar segera mendapat titik terang akar permasalahan dengan langkah Bijak pungkasnya (Rusman Haspian)
0 Komentar