Jatinegara - Meldanewsonline.id
Jakarta Gakorpan .Com.Hari Rabu ,21 September 2022.Jam 11.00 hingga 16.00.Sesuai Undangan Klarifikasi ke 1 Unit PPA Polres Jakarta Timur Nomor :B/5035/lX/RES.1.24/2022/Rjt.
Klasifikasi Biasa .ditandatangani Kompol Suardi Jumaing SH.SIK .MH.MIK.KepalaSatuan Reserse Kriminal .Wakasat .bertempat di Lantai ll Ruang Unit PPA Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Jl.Matraman Raya No.224 Jakarta Timur
Penyidik :IPTU SRI YATMINI.SH.AIPTU DONNI HASUGIAN.Klarifikasi Perkara Dugaan Tindak Pidana Kekerasan Fisik terhadap Anak ,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76C Jo 80 UU RI No.35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak terhadap Korban Siswa DGS dan 2 Rekan nya R serta Z.Oleh terlapor Seorang Kepala Sekolah NS (LIDIK)di lingkungan Sekolah SMA Swasta diJl.Jatinegara Timur Bali mester Kampung Melayu Jati Negara Jakarta Timur .
BerdasarkanNo.LP./2030/B/lX/2022/
SPKT/RESTRO JAKTIM /POLDA METRO JAYA.Minggu ,11September 2022 Jam 20.56.KEKERASAN FISIK TERHADAP ANAK
.Tanggal Kejadian 09 September 2022 Sekira Pukul 10.00 Pagi .Pelapor Orangtua Korban Waketum GAKORPAN FRN Presisi Polri Dr.Bernard BBirvan Siagian SH.no HP. 081296769599.Modus Operandi :" Awalnya Pada hari Jumat tanggal 09September 2022 Sekira Pukul 10.00.WIB.Pelapor mendapat telpon dari istri untuk memberitahukan Anaknya menjadi korban pemukulan hingga berdarah mimisan hidungnya oleh oknum Kepala Sekolah SMA Swasta kemudian Pelapor bergegas sekira jam 16.00 menemui terlapor untuk konfirmasi motif kejadian mengenai kasus Pemukulan Anak Pelapor (Korban).namun Pelapor tidak bertemu dengan terlapor ,bersilaturahmi dengan Ketua Yayasan SMA Tersebut ihwal kronologis Arogansi seorang Kepala Sekolah ,Kenapa sebab musabab Peristiwa Kejadian yang memalukan tersebut sampai terjadi menyesalkan sekali kog bisa kelepasan tidak hanya dengan kata kata saja selaku seorang Guru senior di Gugu dan ditiru sesuai falsafah Guru Besar Kihajar Dewan Toro "TutWuri Handayani Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso demi menciptakan Generasi Millenial Penerus Bangsa dan Negara The New of Character Building Indonesia Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Indonesia Maju , padahal Seyogyanya orangtua Korban silaturahmi persahabatan Pelapor dan Terlapor cukup baik dan Humanis sebagai sesama Keluarga Besar Bona Pasogit
Atas perkaranya Pelapor melaporkan ke Polres Jakarta Timur.dan telah divisum ET Repertum oleh RS Polri secara medis di obati dan Kemudian dikaji serta ditelaah para Pakar Kesehatan RS Polri,
"KONSELING TRAUMATIS KEJIWAAN ANAK "di Bagian Psychologis Anak RSPolri .Pada Hari Senin Tanggal 12 September 2022.Jam 10.00.Pagi seijin Ketua Yayasan SMA swasta tersebut Orangtua korban DGS datang menanyakan Peristiwa sangat memalukan didalam Dunia Pendidikan untuk mengklarifikasi kan tentang Motif kejadian Pemukulan Anak dilingkungan Sekolah tesebut Demi mencari Solusi Arief dan Bijaksana terkendala kelanjutan Pendidikan anak ,dan diklarifikasikan dengan orangtua yang lain nya dan berjanji tidak akan memusuhi korban pelapor siswa DGS ,dan disepakati oleh Para guru guru dan juga Kepala Sekolah Pelaku Pemukulan siswa SMA swasta tersebut .dikatakan bahwa kasus ini dilupakan saja Ujian PTS Hari Senin , tanggal 19 September 2022 ,demi Perkembangan kejiwaan Anak yang "DOWN BUTUH KONSELlNG "merasa Trauma kog malah disudutkan ,korban kog malah disalah salahkan dan terbawa arus ke mimpi akan disikapi kejadian yang memalukan tersebut dianiyaya fisik dan Jiwanya didepan teman temannya dan Ruangan Guru sesuai bukti CCTV yang ada ditangan Unit PPA .Dalam Keterangan Konseling dengan Penyidik IPTU Pol SRi YATMINl SH.dikatakan bahwa Setiap Korban PPA dan Dugaan Tindak Pidana Kekerasan Fisik khususnya terhadap Anak ,Seyogyanya adalah merupakan " Emas",harus disikapi ,dan Patut dibela oleh Penyidik Pihak Jajaran PPA Polres Metro Jakarta Timur .DiSikapi Hadapi .dan Atasi Kenapa sebab musabab kejadian ini bisa terjadi ,Jika perlu saya akan menemui Seorang Kepala sekolah tersebut Bernegosiasi untuk meminta untuk Perlindungan Siswa Korban tersebut agar diberikan kesempatan Ujian PTS(Penilaian Tengah Semester ) untuk Ujian susulan tersendiri di dampingi orangtuanya ,ataupun siswa karena Dampak Trauma Psychis Kejiwaan si Korban Anak Kejadian Pemukulan itu, secara Arief dan Bijaksana yakni di arahkan Penyelesaiannya untuk Home Scholing dimana segala tugas tugas sekolahnya kelak diantar kan ke pihak Walikelas ,sekolah seperti zoom waktu itu secara online hingga Faktor kelulusan nya kelak dari SMA tersebut tidak terkendala dan masa depan nya tidak terkendala punya ijazah SMA ,dan Instrospeksi diri ,bukan mericuhkan keadaan "Pembulian verbal siswa lainnya yang memusuhi korban dikatakan tukang ngadu ke orangtua hingga persoalan ini dibawa ke PPA Polres Metro Jakarta Tumur.
Fitnah .Diprovokasi kegaduhan baru ,sangat membuat keadaan sekolah tidak nyaman dan aman bagi si korban bersekolah mengingat terus tentang kejadian yang memalukan dunia Pendidikan ,Ketum GAKORPAN Abednego didalam keterangan Persnya pun menyesalkan peristiwa ini koq bisa terjadi .sekesal apapun Seorang guru tidak boleh main tangan .oleh karena itu Kasus ini harus di kupas Tuntas kenapa bisa terjadi ..?! harus turut serta dikaji ulang oleh pihak terkait seperti KPAI.Komnas Anak.Para Pakar Pemerhati Dunia Pendidikan ,PGRI .Dinas Pendidikan .Dinas terkait .tentang apa Motifasi dibalik ini semua .oknum Kepala Sekolah Senior tidak bisa menahan emosinya .melakukan Tindak Pidana Kekerasan Anak didalam Dunia Pendidikan di Tanah Air tercinta ini ?!.Seyogyanya dijembatani agar tercapai kesepakatan yang kondusif untuk musyawarah dan mufakat sebagai Negara PANCASILA agar pihak korban tidak merasa terus dianiyaya dan mau menarik Berkas Perkara ini .tentunya dengan penandatanganan butir butir kesepakatan solusi yang Arief dan Bijaksana .dan semuanya harus menahan diri dalam berkata agar Korban siAnak tidak Traumatis secara Kejiwaan dipermalukan yang mempunyai dampak bagi kesuksesan masa depannya kelak .Salam PANCASILA .Gakorpan Tim Investigasi ).
0 Komentar