Wanita Ini Tuntut Restoran Rp 14.2 Miliar Seusai Melahap Nasi Goreng


Berita Terkini ~ Wanita ini tuntut restoran China all you can eat sebesar Rp 14.2 miliar. Ini karena dirinya menderita 'fried rice syndrome' usai melahap nasi goreng di sana.

Germaine Mobley menuntut restoran Asian King Buffet di wilayah Wacahachie, Texas, AS. Wanita berusia 62 tahun itu mengaku terkena fried rice syndrome usai melahap nasi goreng di restoran itu pada tahun 2016.

Karenanya ia melayangkan gugatan pada pihak restoran sebesar $ 1 juta (Rp 14.2 miliar). Lewat gugatannya, Mobley menulis kalau Balcillus cereus atau biasa disebut 'fried rice syndrom' merupakan sejenis bakteri. Bakteri tersebut ada pada hidangan yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu ruangan.

Berdasarkan keterangannya, awalnya Mobley memesan nasi goreng. Ia menghabiskan nasi goreng yang menurutnya biasa saja itu. Namun saat dalam perjalanan pulang, ia merasa sakit perut.

"Rasanya (nasi goreng) terasa enak enak saja," ungkap Mobley pada WFMY (28/6).

Akhirnya Mobley memutuskan untuk memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. Namun keesokan harinya, kondisi kesehatan tubuhnya justru makin menurun.

"Saya muntah-muntah. Keesokan paginya, saya mengalami gangguan pernapasan, jadi suami saya memanggil petugas medis, tuturnya.

Dilansir dari Dallas News, Mobley dilarikan ke rumah sakit dan harus mendapat perawatan intensif di ruang ICU selama delapan hari. Karenanya kini Mobley menuntut pihak Asian King Buffet. Namun pihak restoran mengaku kalau penyebab kejadian ini bukanlah karena hidangan yang ia makan di sana.

Jadi, apa sebenarnya fried rice syndrom? Benarkah hal ini sangat berbahaya?

Ternyata penyakit tersebut memang benar adanya. Ini karena adanya bakteri bernama Bacillus cereus pada makanan yang disimpan dalam suhu ruangan. Menurut Food and Drug Administration, AS, orang yang terkena bakteri itu akan merasa mual kemudian muntah, diare, dan kram. Bakteri Bacillus cereus umumnya ditemukan pada nasi sisa atau makanan cepat saji yang dibiarkan dalam suhu ruangan.

Posting Komentar

0 Komentar