Berita Terkini ~ Arak-arakan pengantin merupakan salah satu bagian yang paling disukai dan ditunggu-tunggu, baik oleh pasangan pengantin maupun keluarga yang menghantar.
Karena di sini, para keluarga bisa mengekspresikan kebahagiaannya dan turut andil dalam menjaga budaya.
Nah, jika biasanya pengantin diarak dengan mobil atau kendaraan tradisional, maka beda halnya dengan pasangan pengantin di Puttur, Dakshina Kannada, negara bagian Karnataka, India.
Mereka memilih kendaraan antimainstream, yaitu eskavator. Meski demikian, eskavator yang mengangkut mereka tetap dihiasi layaknya mobil pengantin.
Karena di sini, para keluarga bisa mengekspresikan kebahagiaannya dan turut andil dalam menjaga budaya.
Nah, jika biasanya pengantin diarak dengan mobil atau kendaraan tradisional, maka beda halnya dengan pasangan pengantin di Puttur, Dakshina Kannada, negara bagian Karnataka, India.
Mereka memilih kendaraan antimainstream, yaitu eskavator. Meski demikian, eskavator yang mengangkut mereka tetap dihiasi layaknya mobil pengantin.
Kedua mempelai pengantin, Chethan Poojary dan Mamatha Pooajary, duduk di bagian pengeruk dari alat berat tersebut.
Terlihat jelas aura bahagia dari pasangan pengantin ini. Untuk penggunaan alat berat ini sendiri, Chethan menjelaskan, bahwa ini sebagai bukti kecintaannya terhadap pekerjaannya sebagai operator eskavator yang telah ia lakoni selama sepuluh tahun terakhir.
Tapi sebenarnya, penggunaan eskavator dalam arakan pengantin ini tidak direncanakan.
Ia bahkan baru mengatakan rencana ini kepada temannya usai jamuan makan. “Bagaimana kalau mengantarkan pengantin dengan eskavator yang biasa aku jalankan?” tanyanya kepada sang teman.
Ide itu langsung disetujui teman-temannya, dan kemudian mereka menghias eskavatornya.
Mereka juga memasang selembar tikar sebagai alas duduk, agar kedua pengantin merasa nyaman selama digiring.
“Aku senang dan istriku juga menerima ide ini, begitu juga setiap anggota keluarga mendukungnya,” ujar Chethan.
Terlihat jelas aura bahagia dari pasangan pengantin ini. Untuk penggunaan alat berat ini sendiri, Chethan menjelaskan, bahwa ini sebagai bukti kecintaannya terhadap pekerjaannya sebagai operator eskavator yang telah ia lakoni selama sepuluh tahun terakhir.
Tapi sebenarnya, penggunaan eskavator dalam arakan pengantin ini tidak direncanakan.
Ia bahkan baru mengatakan rencana ini kepada temannya usai jamuan makan. “Bagaimana kalau mengantarkan pengantin dengan eskavator yang biasa aku jalankan?” tanyanya kepada sang teman.
Ide itu langsung disetujui teman-temannya, dan kemudian mereka menghias eskavatornya.
Mereka juga memasang selembar tikar sebagai alas duduk, agar kedua pengantin merasa nyaman selama digiring.
“Aku senang dan istriku juga menerima ide ini, begitu juga setiap anggota keluarga mendukungnya,” ujar Chethan.
B
0 Komentar